Minggu, 09 Mei 2010

Implementasi Desain Web

Kali ini saya akan membahas mengenai contoh implementasi pada desain web. Dalam suatu file teks bisa saja terdapat berbagai skrip pemrograman web. Maka diperlukan sebuah web editor yang cerdas yang dapat membantu Anda membedakannya. Cara umum yang digunakan web editor adalah dengan memberikan warna yang berbeda pada masing-masing bahasa pemrograman juga perintah-perintahnya.

Salah satu web editor populer adalah Adobe Dreamweaver yang dulu bernama Macromedia Dreamweaver. Web editor ini juga menggunakan sistem WYSIWYG (What You See Is What You Get). Jadi desain web yang Anda lihat pada Adobe Dreamweaver itulah yang akan Anda lihat pada browser. Selain fitur membedakan warna (syntax coloring) terdapat juga berbagai fasilitas lain yang banyak membantu seorang web designer.

Kalau mau cari yang gratisan tapi hebat maka pilihan dapat jatuh kepada Notepad++. Berbagai macam bahasa pemrograman juga didukungnya, kira-kira ada 48 bahasa pemrograman. Kekurangannya adalah Notepad++ bukan web editor WYSIWYG. Jadi Anda hanya akan melihat skrip yang berisi kumpulan sintaks pemrograman tanpa melihat tampilan aslinya sedikitpun. Oleh sebab itu biasanya Notepad++ jarang digunakan oleh web designer pemula karena lebih ditujukan bagi mereka yang suka coding secara murni. Jadi mau pilih Adobe Dreamweaver atau Notepad++? Ya, terserah Anda.

Para web desainer senior menyarankan untuk menggunakan aplikasi grafis yang populer saat mendesain web. Alasannya adalah ada banyak komunitas desainer yang juga menggunakannya sehingga berbagi pengalaman dan pemecahan masalah menjadi lebih cepat dan mudah ketimbang menggunakan aplikasi yang tidak populer. Tutorial yang ada untuk aplikasi grafis yang populer juga lebih banyak sehingga Anda dapat menjadi lebih banyak berkreasi sesuai dengan kebutuhan desain Anda. Untuk urusan mengolah gambar pilihan utama saya adalah Adobe Photoshop. Tidak ada istilah tawar menawar lagi untuk menggantikan aplikasi yang hebat, canggih, dan populer ini.

Aplikasi Web Server ini Anda butuhkan jika website Anda menggunakan bahasa pemrograman selain HTML. Misalnya PHP atau ASP. Tugas aplikasi ini adalah mensimulasikan komputer kita menjadi sebuah server situs web. Jadi untuk mengetes tampilan website/blog yang kita buat tidak perlu menggunakan koneksi internet betulan. Caranya cukup dengan mengakses alamat standar website/blog kita yaitu http://localhost/.

Untuk CMS blog seperti WordPress yang menggunakan bahasa PHP & MySQL, ada begitu banyak aplikasi web server. Namun pilihan saya hingga saat ini adalah WampServer. Kestabilan, tampilan, serta kompatibilitas Wamp sudah tidak meragukan lagi. Sudah 2 tahun lebih saya menggunakan WampServer. Keuntungan yang jelas dengan menggunakan web server adalah biaya koneksi Internet yang tidak diperlukan bisa ditekan. Karena pengerjaan desain website/blog sepenuhnya dilakukan dikomputer kita tapi kondisinya seolah-olah sedang online di Internet. Jadi, secara umum ini hanya ini yang Anda perlukan saat mendesain situs web.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar