Rabu, 27 Januari 2010

Nokia Morph Concept - HP Canggih dan Lentur


Perkembangan teknologi Nano (Nanotechnology) memang luar biasa. Teknologi ini menyentuh segala bidang kehidupan yang bertujuan untuk mempermudah peran kehidupan dengan media teknologi yang maju. Simak saja bagaimana perkembangan HP (Handphone) yang sudah meluas digunakan dalam masyarakat kita. Tak luput dari itu peran NOKIA sebagai salah satu brand teknologi komunikasi yang tak henti-hentinya dalam berinovasi melalui perangkat gengamnya. Simak berikut ini bagaimana konsep alat susun nan canggih hasil riset dari Nokia Research Center and researchers.


Morph merupakan konsep yang mendemonstrasikan bagaimana perangkat bergerak untuk masa depan, bisa dilenturkan, di tarik di gulung secara fleksibel. Sehingga pengguna mentransformasi perangkat mobile mereka menjadi bentuk berbeda secara radikal (duh ingat film Transformmer...).

Perangkat mobile ini mendemonstrasikan fungsi tujuan akhir sehinggah teknologi nano mampu menyajikan:

- Perangkat yang fleksibel
* Perangkat ini dapat digunakan sebagai Jam tangan


* Perangkat ini dapat digunakan sebagai Telephone Genggam




* Perangkat ini dapat digunakan sebagai Media Player


- Elektronik transparan



- perangkat yang bersih dan rapi (kemampuan membersihkan dan memelihara diri sendiri).


Dr. Bob Iannucci, kepala kantor teknologi Nokia menyatakan:

"Pusat penelitian Nokia sedang mengamati solusi untuk menemukan kembali bentuk dan fungsi dari perangkat bergerak; dan hal ini dapat ditunjukkan oleh konsep Morph".


Morph merupakan gabungan konsep teknologi nano, yang dikembangkan oleh pusat penelitian Nokia dan Universitas Cambridge serta Dr. Tapani Ryhanen kepala laboratorium pusat penelitian Nokia Cambridge UK., Nokia menyatakan, "Kita berharap bahwa kombinasi seni dan ilmu ini akan menunjukkan potensi dari ilmu Nano pada masyarakat luas. Penelitian yang sedang kita kerjakan ini merupakan dasar dari sebuah penelitian seperti kami mencari keamanan dan cara terkontrol untuk mengembangkan dan menggunakan perangkat baru."

Teknologi ini memungkinkan pemakaian energi matahari sebagai sumber daya, mampu mengusir kotoran secara mandiri serta penerapan sensor lingkungan. Ide sensor lingkungan ini tercakup dalam Eco Sensor Concept Nokia, untuk menjadikan perangkat mobile mampu menganalisis kesehatan pemakai dan kondisi lingkungan sekitar.

Morph kemungkinan baru bisa diterapkan dalam kurun waktu sekitar 7 tahun lagi untuk ponsel kelas atas.
Ada 5 Konsep besar dalam pengembangan ponsel masa depan antara lain:


Nokia Morph:
Morph is been developed by Nokia Research Centre and University of Cambridge. It is based on nano technology. With this, Nokia is expecting future phones to be stretchable and flexible. And it can radically be moulded into different shapes. Besides, it is made of transparent material and features a self-cleaning suface.

PXi for Lefties:
Though there are many left-handed people in the world, no one seems to take them into consideration. All gadgets and devices seem to be made as per the convenience of right handed people. Bence Bogar made a concept phone for lefties. The concept Sony Ericsson PXi features a jogdial at the right hand side for easy access. Besides, it boasts all other features that PXi has such as stylus, 5-megapixel Cybershot camera, 2 card slots etc.

Nokia Remade:
Going green, Nokia has developed Remade as an eco-friendly solution to contribute to the good cause of saving the Earth. The phone is made from recycled aluminum cans and plastics. While its rubber keys are made from old car tyers. Besides, Nokia claims that the display is made from eco-friendly technologies that contribute to saving energy.

Modu:
This is quite a different concept mobile phone. An Israeli company has showcased modular Modu phone system. Its size is as small as 72mm x 37mm x 7.8mm. The phone is equipped with “jackets” popularly knows as cases. The phone can be housed in a wide variety of jackets and can be used so with the help of these jackets. It boasts features such as Ability to send/receive SMS, Speaker, Bluetooth, MP3 Player, Minimum 1GB of storage and it can even act as a mass storage USB Flash Drive.

Sony Ericsson See-Saw:
Sony Ericsson’s See-saw concept phone is developed by Karsten William. It features OLED display and soft flat number key pads. What is interesting is the bulge protruding from its center-back that hides camera and flashlight. That’s the reason behind naming the phone as See-Saw.


Nokia mengklaim, pada akhirnya teknologi nano yang dipakai di Morph bisa diterapkan dengan ongkos rendah pada berbagai produk ponsel masa depan.



Bagaimana urutan Konsep Morph dan penerapan nanotechnology tersebut:
* Menjadikan telepone genggam


* Bertelephone dengan Wireless hands-free, sekaligus menjadikan perangkat tsb sebagai jam tangan


* Untuk Kesehatan: contoh mendeteksi kelayakan Buah apel untuk dimakan yang sebelumnya lalat hinggap dipermukaan buah tsb.



* Memanfaatkan energi matahari, untuk charge battery ponsel


* Perangkat yang mampu membersihkan dirinya sendiri


* Perangkat yang lentur..



* Perangkat dengan bentuk Transparan


* Haptic Surface..


* Pemakaian untuk aksesoris lain: Buat gelang dengan pola hasil shot permukaan tas.

Nokia Morph, Ponsel Elastis Bisa Jadi Gelang

Ponsel sudah menjadi benda tak terpisahkan dari kehidupan manusia modern. Kini, benda satu ini tidak hanya berperan sebagai alat komunikasi, namun juga peranti multimedia dan fashion. Nokia meresponsnya dengan menciptakan Morph. Konsep ponsel masa depan itu dikenalkan pada 25 Februari lalu.

Ponsel berwarna hijau tersebut terbuat dari materi yang fleksibel, bisa dilipat, atau dibentuk menjadi seperti sebuah gelang. Komponen materi itu berasal dari penelitian nanoteknologi. Yang melakukan adalah Nokia Research Center (NRC) bekerja sama dengan University of Cambridge, Inggris.

Penelitian tersebut dimulai pada Maret 2007. Saat itu, dilakukan modifikasi atom dan molekul sebuah zat bernama protein fibril. Protein berbentuk benang itu diubah menjadi materi tiga dimensi yang saling bertaut. Hasilnya, diperoleh materi yang berstruktur transparan, tipis, dan elastis. Prinsip kerjanya hampir sama dengan benang sutra yang dihasilkan seekor laba-laba.

Fleksibilitas materi itu membuat Morph dapat digunakan dalam tiga format bentuk. Pertama, bentuk lempengan, yakni Morph dapat digunakan sebagai input device melalui keyboard dan touchpad.

Jika lempengan Morph dilipat tiga secara vertikal, alat ini akan berfungsi layaknya ponsel berformat candybar. Jika lempengan Morph dilipat tiga secara horizontal kemudian dibentuk melingkar, dapat digunakan sebagai aksesori yang mirip gelang. Untuk menggunakan gelang Morph layaknya ponsel, sisipkan wireless headset yang terintegrasi dengan lempeng.

Permukaan Morph menggunakan materi bernama Nanoflowers yang halus dan licin. Sehingga, anti sidik jari, antikotor, antidebu, air, dan korosi. Materi ini juga mampu membersihkan dirinya sendiri.

Permukaan Morph juga bisa berfungsi sebagai sumber energi untuk ponsel. Sebab, terdapat lapisan bernama Nanograss. Fungsinya, menyerap sinar matahari. Cukup letakkan Morph di bawah sinar matahari. Baterai pun akan terisi sendiri.

Morph juga dilengkapi Nanosensor untuk mendeteksi keadaan lingkungan sekitar. Terdapat fitur yang bisa menganalisis kadar polusi udara. Serta proses bio-chemical terhadap benda-benda lain di sekitar kita. Misalnya, bakteri yang menempel pada makanan yang akan kita konsumsi.

Konsep Nokia Morph ditampilkan dalam pameran Design and the Elastic Mind di The Museum of Modern Art, New York, 24 Februari hingga 12 Mei mendatang.

Rencananya, elemen dalam Nokia Morph bisa diintegrasikan pada perangkat mobile high-end dalam tujuh tahun ke depan. (rum/bs/kkn)

Sumber : Jawa Pos

Nokia Morph, Konsep Ponsel Segala Bentuk


New York - Nokia memperkenalkan Morph, sebuah konsep perangkat mobile masa depan. Dengan inovasi Morph, ponsel akan cukup fleksibel untuk ditransformasi menjadi berbagai macam bentuk yang berbeda.

Morph yang dirancang Nokia bersama University of Cambridge ini berbasis teknologi nano. Menurut Nokia, Morph terbuat dari materi yang fleksibel sehingga perangkat mobile bisa ditekuk atau direnggangkan menjadi bentuk yang diinginkan. Misalnya, pemakai bisa mengubah bentuk ponsel biasa menjadi bentuk jam tangan.


Tak hanya itu, teknologi ini memungkinkan pemakaian energi matahari sebagai sumber daya, mampu mengusir kotoran secara mandiri serta penerapan sensor lingkungan. Ide sensor lingkungan ini tercakup dalam Eco Sensor Concept Nokia, untuk menjadikan perangkat mobile mampu menganalisis kesehatan pemakai dan kondisi lingkungan sekitar.

"Nokia Research Center mencari cara untuk membentuk ulang bentuk dan fungsi perangkat mobile. Konsep Morph menunjukkan apa yang mungkin bisa dilakukan," kata Bob Iannucci, Chief Technologi Officer Nokia, seperti dikutip detikINET dari InformationWeek, Selasa (26/2/2008).

Namun sayangnya, Morph kemungkinan baru bisa diterapkan dalam kurun waktu sekitar 7 tahun lagi untuk ponsel kelas atas. Nokia mengklaim, pada akhirnya teknologi nano yang dipakai di Morph bisa diterapkan dengan ongkos rendah pada berbagai produk ponsel masa depan.